Bupati Aceh Timur Tekankan Pentingnya RPJM: “Bukan Sekadar Dokumen, Tapi Arah Masa Depan Daerah”

Aceh Timur, HARIANREPORTASE.my.id – Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, S.H.I., M.Si., menegaskan bahwa penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) bukanlah sekadar formalitas, melainkan pondasi penting untuk pembangunan daerah lima tahun ke depan.

Penegasan ini disampaikannya saat memimpin rapat evaluasi bersama Tim Penyusun RPJM Kabupaten Aceh Timur, Senin, 7 Juli 2025, di Aula Vidcon Sekretariat Daerah.

Rapat diikuti oleh jajaran Sekda, para asisten, Kepala Bappeda, tenaga ahli, serta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

“Saya ingin mendengar langsung progres dan kendala penyusunan RPJM. Ini bukan pekerjaan satu dua orang saja, melainkan kerja kolektif yang akan menentukan arah pembangunan ke depan,” ujar Bupati Al-Farlaky dengan tegas.

Ia juga mengingatkan bahwa RPJM menjadi tolok ukur penilaian kinerja kepala daerah secara nasional. Pemerintah pusat, melalui Kemendagri, akan melakukan evaluasi rutin setiap tiga bulan. 

“Kalau hasilnya buruk dan penetapan RPJM terlambat, ada risiko serius, termasuk pemotongan hak keuangan kepala daerah selama tiga bulan. Ini harus kita hindari,” jelasnya.

RPJM Harus Realistis dan Bisa Dilaksanakan

Lebih lanjut, Bupati meminta agar dokumen RPJM tidak sekadar cantik di atas kertas. Ia ingin RPJM benar-benar aplikatif, realistis, dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat serta mendukung visi dan janji politik kepala daerah.

“Jangan sampai RPJM menjadi jebakan bagi kepala daerah karena isinya terlalu muluk dan tak bisa dilaksanakan. Kita harus menyusun program yang masuk akal, bisa dilaksanakan, dan memberikan dampak nyata,” pesannya.

Ia juga menekankan agar seluruh isi RPJM diselaraskan dengan kebijakan nasional, termasuk program strategis Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam Asta Cita.

Bappeda dan Tim Ahli Optimistis, Ranwal RPJM Tepat Waktu

Kepala Bappeda Aceh Timur, Kahal Fajri, S.T, M.T, melaporkan bahwa dokumen Rancangan Awal (Ranwal) RPJM telah disusun tepat waktu dan diserahkan ke DPRK sesuai jadwal.

“Ranwal RPJM sudah melalui proses harmonisasi dan mendapat apresiasi dari Bappeda Provinsi Aceh. Substansinya dinilai sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim Tenaga Ahli RPJM, Dr. Efendi Hasan, menegaskan bahwa pihaknya bekerja keras untuk memastikan dokumen ini sejalan dengan visi-misi kepala daerah.

“RPJM ini bukan kerja individu. Ini kerja tim. Semua pihak yang terlibat harus berkontribusi aktif. Kita ingin pastikan RPJM tidak jadi masalah di kemudian hari, tapi jadi solusi bagi masa depan Aceh Timur,” tegasnya.

Satu Tim, Satu Tujuan

Efendi juga menekankan pentingnya kolaborasi antara tim ahli dan perangkat daerah. 

“Forum ini bukan tempat mencari perbedaan, tapi menyatukan kekuatan. Kita sedang menyiapkan dokumen strategis untuk masa depan daerah,” pungkasnya.

Dengan semangat kolaborasi dan komitmen tinggi dari semua pihak, penyusunan RPJM Aceh Timur diharapkan mampu menjadi pijakan kokoh dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berpihak pada rakyat.